Meski Beriklim Panas, Indonesia Dinilai Belum Concern pada Penyakit Tropis



Yogyakarta, Tak hanya tuberkulosis dan malaria, Indonesia harus siap menghadapi beragam penyakit infeksi lain yang hanya lazim ditemukan di negara dengan iklim tropis. Hanya saja karena faktor-faktor tertentu, banyak di antaranya yang tidak terdeteksi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan ada beberapa penyakit yang masuk ke dalam kelompok 'Neglected Tropical Diseases', artinya lazim ditemukan di negara tropis namun tidak mendapatkan perhatian lebih.

Di antaranya ulkus buruculi, penyakit chagas, demam dengue, chikungunya, dracunculiasis, echinococcosis, endemic treponematoses (yaws), trematodiases, leishmaniasis, lepra, filariasis, onchocerciasis, rabies, schistosomiasis, helminthiasis, taeniasis, cysticercosis, dan trakoma.

Memang tidak semuanya ditemukan di Indonesia. Namun Marleen Boelaert dari Institute of Tropical Medicine, Antwerp, Belgia mengakui Indonesia memiliki resources (sumber daya) yang luar biasa terkait penyakit tropis ini.

"Penyakit tropis bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi negara Anda memiliki banyak sumber daya untuk membantu mengatasi persoalan global ini," kata Boelaert di depan wartawan dalam temu media di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Rabu (16/3/2016).

Boelaert menambahkan, jangankan bisa didiagnosis, gejala satu penyakit dengan lainnya dikatakan hampir sama sehingga menyulitkan identifikasi. "Sebut saja leptospirosis, gejalanya mirip dengan dengue sehingga tidak terlacak dengan mudah," lanjutnya.

Baca juga: Berada di Daerah Tropis, Warga Indonesia Berisiko Tinggi Katarak

Dalam kesempatan yang sama, Dr drh I Wayan Artama dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada menjelaskan bahwa Indonesia merupakan 'hot spot diseases' karena sejumlah faktor. Salah satunya perubahan gaya hidup.

"Dari yang tadinya tidak biasa dimakan sekarang dimakan. Kemudian adanya mobilitas yang tinggi dari dan ke Indonesia, ini memudahkan persebaran virus. Climate change, yang tadinya bukan patogen bisa jadi patogen juga," paparnya.

Wayan menjelaskan sebagian penyakit tropis yang terabaikan merupakan penyakit zoonosis atau yang menyebar dari hewan ke manusia. Dari peta zoonosis Indonesia, ia mengungkap ada beberapa penyakit tropis yang patut menjadi perhatian. Pertama, rabies, yang ditemukan di 11 provinsi.

"Sebenarnya Bali, Papua dan NTB (Nusa Tenggara Barat) itu secara alami bukan endemis rabies, tetapi karena orang-orang masuk ke sana membawa anjing, jadi kemudian virus pemicunya menyebar dengan mudah," jelas Wayan.

Selain rabies, ada juga asian influenza (AI) yang ditemukan di 33 provinsi; anthrax di Sulawesi Selatan dan menyerang sekitar 400 hewan serta mengakibatkan 2 orang dirawat di rumah sakit; dan leptospirosis dengan DI Yogyakarta menjadi 1 dari 5 provinsi yang kasus leptospirosisnya tertinggi di Indonesia.

"Yang terbaru virus West Nile sudah masuk ke Madura baru-baru ini, jadi mungkin tinggal tunggu waktu saja (menyebar ke daerah lain, red)," ungkapnya.

Baca juga: Setelah Ebola, Dua Penyakit Tropis Ini Simpan Potensi Bahaya Baru(lll/up)

Source link

0 Response to "Meski Beriklim Panas, Indonesia Dinilai Belum Concern pada Penyakit Tropis"

Posting Komentar