Begini Terapi Hiperbarik Bisa Bantu Atasi Masalah Kesehatan


Jakarta, Terapi oksigen hiperbarik belakangan diperbincangkan menyusul kecelakaan di RSAL Mintohardjo. Sebenarnya bagaimana cara kerja terapi ini?

detikHealth berkesempatan mencoba chamber atau tabung yang digunakan untuk terapi hiperbarik. Sebenarnya ada banyak tipe chamber. Ada yang jenisnya mono untuk pasien perorangan dan ada pula yang bervolume besar yang bisa digunakan hingga 7 orang.

Chamber memiliki penampakan seperti kapal selam. Interiornya, selain terdapat masker oksigen, dilengkapi juga jendela berbentuk lingkaran. Pasien bisa menjalani terapi sambil menonton video atau membaca bahan bacaan yang disediakan.

Nah, di dalam chamber, telah diberi kompresor untuk mendapatkan oksigen murni. Chamber sendiri sudah didesain khusus sehingga kedap udara dan memiliki tekanan lebih tinggi daripada tekanan atmosfer ruang.



Pemberian oksigen murni dalam ruangan bertekanan tinggi bisa meningkatkan kadar oksigen dalam darah, plasma dan jaringan. Sebab berdasar prinsip fisika, jika seseorang menghirup oksigen murni dalam ruangan bertekanan tinggi maka akan meningkatkan kelarutan oksigen dalam darah. Karenanya bisa merangsang pembentukan sel dan jaringan baru yang lebih cepat.

"Terapi oksigen hiperbarik sifatnya sistemik, harus dihisap hidung, masuk ke paru, lalu beredar ke pembuluh darah dan seluruh tubuh," terang dr Erick Supondha, MKK yang memberikan layanan hiperbarik pada pasien di RS Bethsaida Tangerang.

Baca juga: Manfaat Terapi Hiperbarik untuk Pencernaan Pernah Diteliti di FKUI 

Memang benar manusia selalu menghirup oksigen. Namun tekanan pada kandungan oksigen sekitar yang dihirup sehari-hari tidak cukup menjangkau area tubuh yang mengalami kerusakan.

"Ini bisa meningkatkan konsentrasi oksigen sampai 6 per 100 cc plasma darah. Kalau angkanya (konsentrasi) lebih dari 4 maka sel bisa berkembang," imbuh dr Erick yang juga Sekretaris Ikatan Dokter Hiperbarik Indonesia

Saat bernapas biasa, konsentrasi oksigen yang dihirup adalah 0,3 per 100 cc plasma. Menurut dr Erick, konsentrasi itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, bukan untuk memperbaiki diri.

"Dengan terapi hiperbarik, maka sel tetap dalam kondisi prima," lanjut dr Erick.



Baca juga: Kecelakaan-kecelakaan Terapi Hiperbarik di Berbagai Negara 

Dengan merangsang terbentuknya sel dan jaringan baru, maka terapi ini bisa membantu percepatan penyembuhan luka. Selain itu juga bisa membunuh bakteri lebih kuat dan lebih luas.

"Kekuatannya bisa sampai delapan kali lipat. Kalau antibiotik bisa bunuh 10 bakteri, dengan hiperbarik bisa 80," tambah dr Erick.

Terapi hiperbarik juga diklaim mampu membantu dalam penyembuhan patah tulang, bahkan mempercepat pembentukan tulang baru. Selain itu juga membantu mengatasi gangguan saraf dan stroke karena bisa meningkatkan hantaran oksigen ke jaringan saraf yang iskemik. Juga mempercepat penyembuhan jaringan saraf yang terluka.

Autisme, cerebral palsy, gangguan pendengaran, serta untuk tujuan kebugaran dan kecantikan juga diklaim bisa diatasi dengan terapi ini.

"Juga untuk terapi tambahan pada pasien diabetes," imbuh dr Erick sembari menegaskan terapi ini tidak lantas menggantikan peran obat pada penyakit tertentu.

Baca juga: Terapi Hiperbarik, Terapi Oksigen Bertekanan untuk Berbagai Penyakit 



(vit/up)


Source link

0 Response to "Begini Terapi Hiperbarik Bisa Bantu Atasi Masalah Kesehatan"

Posting Komentar