Tren Angka Kematian Ibu Kesehatan Menurun




ANGKA kematian ibu (AKI) yang disebabkan masalah gizi pada wanita usia subur di Indonesia masih terbilang tinggi. Namun, menurunnya tren AKI yang ditemukan dari berbagai survei dua dekade terakhir memberi harapan baik.



Disampaikan Ketua Subdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja, Direktorat Kesehatan Keluarga, Kemenkes RI, dr Christina Manurung, MKes, tren AKI yang disurvei sejak 1990 - 2015, oleh SDKI sampai WHO, terus terlihat menurun.



"Jumlah absolut bisa kita lihat dari angka total AKI sejak tahun 2013 sebanyak 5019, lalu menjadi 4925 pada 2014, sampai ada di posisi 4809 pada 2015. Angka ini terlihat semakin kecil di wilayah dengan populasi penduduk rendah," paparnya dalam konferensi pers menuju Puncak Hari Gizi Nasional 2016, di Kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat (18/3/2016)



Perlu diketahui, faktor penyebab kematian ibu tertinggi adalah pendarahan (31 persen), hipertensi (26 persen), lain-lain (28,4 persen), gangguan sistem perdarahan (6,9 persen), infeksi (6 persen), dan gangguan metabolik (1,33 persen). Data tersebut didapat dari Data Rutin Direktorat Bina Kesehatan Ibu 2015.



"Faktor-faktor tersebit tidak lepas dari masalah gizi. Anemia, misalnya, membuat ibu berisiko alami perdarahan sebelum, sesaat, dan setelah persalinan. Gangguan gizi lainnya, seperti Kekungan Energi Kronik (KEK). Oleh karena itu, kaitan antara gizi dan kematian ibu bisa kita lihat dari upaya peningkatan gizi dari wanita usia dini dan ibu di Indoensia," simpulnya.




Source link

0 Response to "Tren Angka Kematian Ibu Kesehatan Menurun"

Posting Komentar