Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan Dan Hukumnya Dalam Pandangan Islam



Ada satu hal sederhana yang tidak semua muslimin mengetahuinya, bahkan beberapa diantaranya enggan untuk menanyakan, padahal hal tersebut merupakan sunah Rasulullah SAW. apakah hal sederhana tersebut? Ya, mencukur bulu kemaluan. Dalam islam, mencukur bulu kemaluan itu hukummnya sunah. Mencukur bulu kemaluan itu fitrah baik. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:


Fitrah ada 5: khitan, mencukur bulu kemaluan, memendekkan kumis, potong kuku, dan mencabut bulu kemaluan.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Ya, islam pun memerintahkah agar bulu kemaluan tersebut sebaiknya dicukur secara rutin. Dalam sebuah buku berjudul Syi’ru wa-ahkamuhu fi al-Fiqh al-Islami karya Prof. Abdul Jawwat Khalaf, dalam buku tersebut beliau pun hal yang demikian, yaitu agar rutin  mencukur bulu kemaluan.


Para ulama sepakat bahwa hukum mencukur bulu kemaluan adalah sunah. Namun beberapa diantaranya masih ada yang berselisih paham, bahwa bulu kemaluan itu lebih dianjurkan dicukur atau dicabut? Jika ditinjau dari mazhab Hanafi, sunah memberikan bulu kemaluan itu adalah dengan mencabut, sementara mazhab Maliki berpendapat bahwa sunah membersihkan bulu kemaluan itu dengan mencukurnya. Berbeda dengan mazhab Syafi’i, mengenai hukum membersihakan bulu kemaluan, mazhab Syafi’i membedakan antara muslimah yang telah lanjut usia dan muslim yang masih muda (lajang). Metode mencabut khusus untuk mereka yang masih muda (lajang), semetara metode mencukur khusu untuk mereka  yang sudah lansia.


Berbeda lagi dengan pandangan Mazhab Hambali, mazhab ini memaparkan bahwa membersihkan bulu kemaluan  menggunakan metode mencukur. Metode membersihkan bulu kemaluan menurut mazhab Hambali ini turut diamini oleh KTKFAS (Komite Tetap Kajian dan Fatwa Arab Saudi). Lembaga tersebut mengungkapkan manfaat dari mencukur bulu kemaluan yaitu menjaga kebersihan kulit area kemaluan, melindungi dari berbagai bakteri dan penyakit, serta membantu meningkatkan sirkulasi pembuluh darah saat berhubungan intim. Waktu yang diwajikan untuk mecukur bulu keamluan yaitu 40 hari sekali dan lakukanlah secara rutin.


Rasulullah SAW bersabda:


 “Kami diberi waktu dalam memendekkan kumis, mencukur kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh malam.” (HR.  Muslim dan Anas bin Malik)


Mengenai hadits tersebut, dijelaskan lagi oleh Syaukani bahwa waktu terbaik mencukur atau mencabut bulu kemaluan menurut Rasulullah SAW yaitu antara rentang waktu 40 hari. Itu artinya, tak diperkenankan untuk melebihi waktu yang sudah ditentukan tersebut.


Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan Menurut Pandangan Islam


Mencukur Bulu via www.vemale.com

Mencukur Bulu via www.vemale.com


Untuk mencukur bulu kemaluan, mengapa Rasulullah SAW mematok rentang waktu 40 hari? Ya, hal tersebut tentu sudah ada alasannya. Karena dalam rentang waktu tersebut, bulu-bulu kemaluan biasanya sudah mulai tumbuh banyak, bakteri mulai berdatangan,  dan tentunya menganggu aktivitas seksual kamu bersama pasangan halal kamu. Hal terseut juga tentu kurang baik untuk kesehatan. Allah SWT berfirman:


 “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Hajj: 30).


Imam an-Nafrani dalam kitabnya yang berjudul al-Fawakih ad-Dawani yang mengikuti mazhab Maliki turut memaparkan mengenai rentang waktu mencukur bulu kemaluan tersebut, bahwa mencukur bulu kemaluan itu tidak menurut kebutuhan saja tidak harus terpatok rentang wakktu 40 hari. Pendapat tersebut turut dikuatkan oleh oleh imam al-Iraqi dalam kitabnya yang berjudul Tharh at-Tatsrib yang mengatakan bahwa tidak ada batasan waktu kapan harus mencukurnya buku kemaluan, jika dirasa sudah cukup banyak, maka lekaslah untuk mencukurnya.


Buat kamu yang ingin mencukur bulu kemaluan, menurut An nawawi ada hal-hal yang harus diperhatikan, salah satu diantaranya proses pencukuran tak boleh dikerjakan oleh orang lain kecuali oleh suami sendiri (yang hukumnya dianggap makruh). Jadi, untuk mencukur bulu kemaluan alangkah baiknya dilakukan oleh diri sendiri.


Jika ditanya adakah doa sebelum mencukur bulu kemaluan, maka jawabannya adalah tak doa khusus sebelum mencukur bulu kemaluan. Meskipun tak ada doa khusus sebelum mencukur bulu kemaluan, tapi alangkah baiknya jika kamu memulainya dengan ucapah basmallah atau dengan mengucapkan doa masuk kamar mandi.


Rasulullah SAW bersabda dari Ali bin Abi Thalib:


 “Penutup antara pandangan jin dan aurat bani adam adalah ketika mereka masuk kamar mandi, mengucapkan bismillah.” (HR. Tirmidzi ).


Demikianlah informasi mengenai hukum mencukur bulu kemaluan dalam pandangan islam. Semoga bermanfaat. Dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.





Source link

0 Response to "Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan Dan Hukumnya Dalam Pandangan Islam"

Posting Komentar