Suami Tak Nyaman karena Istri Posesif



Jakarta, Saya punya seorang istri, dia selalu berkata sangat menyayangi saya tapi rasa sayang dia itu menurut saya terlalu berlebihan. Memang kondisi pekerjaan saya yang di luar kota, saya libur 2 minggu dalam 2 bulan.

Saya bekerja, tetapi di saat saya sedang bekerja dia selalu ingin diperhatikan, ditelepon setiap saat. Jjika tidak, dia marah dan curiga. Saya berusaha setiap hari untuk telepon tapi dengan kondisi pekerjaan saya siang malam yang membutuhkan istrahat, tidak mungkin saya harus telepon setiap saat, berjam-jam.

Saya sudah jelaskan kondisi pekerjaan saya dan semua ini untuk siapa dan walaupun saya jauh saya selalu setia dan tidak pernah melakukan hal-hal yang di luar tanggung jawab saya sebagai suami.

Sayangnya penjelasan saya sia-sia, selalu saja dia seperti itu selalu curiga. Jujur saya jenuh dengan semua ini. Mohon sarannya apa yang harus saya lakukan? Terimakasih.

Dwi (Pria, 37 tahun)
ayokdwiXXXXXX@gmail.com
Tinggi 169 cm, berat 55 kg

Jawaban

Dear Pak Dwi,

Memiliki pasangan yang selalu curiga dan menuntut perhatian terus-menerus tentunya melelahkan ya, Pak. Perhatian yang awalnya dilakukan karena rasa sayang, lama-kelamaan jadi terasa seperti kewajiban yang diharuskan.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang menampilkan perilaku tersebut, beberapa diantaranya adalah karakter kepribadian yang dependen, sehingga selalu membutuhkan orang lain untuk memberikan perhatian dan kasih sayang. Selain itu, bisa juga ia pernah memiliki pengalaman traumatis yang membuat ia jadi takut kehilangan atau menjadi mudah curiga, entah pengalaman tersebut terjadi dengan orang lain ataupun Bapak, dst.

Memiliki pasangan seperti ini tentu saja tidak mudah. Bahkan pada banyak kasus, para suami akhirnya merasa tidak nyaman dan akhirnya mencari orang lain yang bisa membuat ia merasa nyaman dengan cara berselingkuh, yang akhirnya malah memperburuk keadaan yang ada.

Dalam menghadapi pasangan yang seperti ini, penjelasan apapun memang sulit untuk diterima, karena pada dasarnya ia insecure sehingga membutuhkan perhatian dan kepastian bahwa Bapak akan selalu berada di sisinya. Jika istri mengatakan bahwa ini adalah caranya menyatakan kasih sayang, Bapak bisa menyampaikan bahwa cara yang ia lakukan membuat Bapak tidak nyaman.

Cara menyampaikannya bisa dengan menggunakan i-message, seperti 'Papa tahu mama sayang sekali sama papa dan papa juga sayang sama mama. Papa paham dengan hubungan yang jauh, mama membutuhkan perhatian lebih dari papa, sehingga meminta papa untuk selalu menghubungi mama. Tapi, papa merasa tidak nyaman dan lelah saat mama merasa curiga terhadap papa ketika papa tidak menghubungi mama'. Ini hanya merupakan contoh, kalimatnya bisa disesuaikan dengan apa yang Bapak rasakan sebenarnya.

Prinsip dasarnya adalah menyampaikan apa yang dirasakan tanpa menyalahkan dan mencoba untuk memahami kebutuhan istri Bapak. Hal lain yang bisa dilakukan adalah membuat jadwal untuk berkomunikasi. Namun, hal ini hanya bisa dilakukan ketika pasangan sudah dapat menerima dan memahami posisi Bapak.

Dengan bertanya di kolom ini, saya percaya Bapak menyayangi istri Bapak dan ingin memiliki hubungan perkawinan yang berkualitas. Jika setelah beberapa kali menggunakan i-message, Bapak dan pasangan masih mengalami kesulitan untuk saling memahami, sebaiknya Bapak dan pasangan melakukan konseling perkawinan yang bisa dilakukan saat Bapak mendapatkan cuti, sehingga ada pihak ketiga yang bisa menjadi mediator untuk berkomunikasi di awal.

Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi
Psikolog Perkawinan dan Keluarga di Klinik Rumah Hati
Jl. Muhasyim VII no. 41, Cilandak, Jakarta Selatan
Twitter: @wulanayur dan @twitpranikah
http://pranikah.org/(hrn/vit)

Source link

0 Response to "Suami Tak Nyaman karena Istri Posesif"

Posting Komentar