Jangan Abaikan Cedera Saat Berolahraga, ini dia 8 Alasannya

Jakarta, Semboyan 'no pain no gain' harus dimaknai secara bijak. Ada saatnya rasa nyeri saat olahraga bisa dianggap sebagai tantangan, ada pula saatnya nyeri tersebut tidak boleh diabaikan.

Melanjutkan artikel sebelumnya, berikut ini 4 alasan lain untuk tidak mengabaikan rasa nyeri seperti dirangkum dari Bustle, Senin (27/6/2016).

1. Dampak cedera bisa meluas
Nyeri fisik tidak hanya memicu cedera dan membatasi gerakan-gerakan saat berolahraga. Dampaknya bisa jauh lebih luas dari itu. Sebuh saja nyeri punggung bawah, tidak hanya menyakitkan untuk mengayuh sepeda statis di pusat kebugaran tetapi juga menyakitkan untuk membungkuk saat mengenakan sepatu.

"Mengabaikan nyeri tidak hanya menyabotase olahraga, tapi juga mengurangi kemampuan untuk melakukan hal-hal lain dalam keseharian," kata Nate Helming, seorang instruktur dari Reebok.

2. Memunculkan nyeri yang lain lagi
Jika nyeri awal tidak diatasi dengan baik, dampaknya akan memunculkan nyeri yang lain lagi. Jika nyeri memburuk, rasa sakitnya akan menyebar ke area lain dalam tubuh dan akan semakin sulit diatasi.

"Mengabaikan nyeri di awal biasanya memicu sakit yang lebih parah di kemudian hari," tegas Helming.

3. Ketergantungan pereda nyeri
Saat terasa nyeri, obat-obatan mungkin bisa membantu. Namun sebaiknya dikombinasikan juga dengan istirahat, bukan malah melanjutkan olahraga berat.

"Ada perbedaan besar antara membuat diri mati rasa agar bisa mengerjakan hal-hal seperti biasa, dengan mendengarkan tanda awal bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan lalu membuat penyesuaian cerdas pada program olahraga," kata Helming.

4. Memupuk stres emosional
Saat sudah terbiasa dengan rutinitas olahraga, munculnya rasa nyeri bisa menjadi teror yang mencemaskan. Kekhawatiran absen olahraga memang sangat memicu stres, tapi bagaimanapun harus diatasi karena nyeri akibat cedera butuh istirahat untuk buntuk bisa pulih. Terlalu memaksakan diri hanya akan memicu cedera lebih lanjut.(up/vit)

Source link

Tweet